Di saat pengumuman COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia, gelombang keheningan dari industri mode menyapu layar.
Tidak ada lagi iklan yang didorong oleh desainer untuk mempromosikan koleksi terbaru, juga tidak ada gosip gaya berbusana selebriti yang membanjiri tab trending kami di Twitter.
Setelah beberapa dekade, dunia mode tak bergerak dan proyeksi dari apa yang akan terjadi selanjutnya pun tidak pasti. Dengan mekanisme kelembagaan saat ini yang berlangsung setidaknya setengah tahun ke depan, koleksi Busana Pria Musim Gugur/ Musim Dingin 2020 hilang dalam ketidakpastian.
Tren blockbuster yang melihat busana pria dengan menstigmatisasi DNA busana, dan mengulanginya kembali untuk generasi berikutnya adalah topik yang diperbincangkan hari ini. Apa yang diharapkan dengan kembalinya beberapa gaya busana yang dicintai sepanjang sejarah mode pasti terganggu. Gaya eklektik pria dari tahun 1970-an, kembalinya gaya minimalis tahun 1990-an dan bahkan kembalinya gaya busana abad ke-18 adalah hal-hal menarik untuk dibahas dan harus ditunda.
Siapa yang tahu?
Pertanyaan utama akan apa yang akan terjadi selanjutnya bukanlah jika koleksi ini masih bisa dijual, tetapi jika masih harus dilanjutkan – apakah secara sosial desainer bertanggung jawab untuk melanjutkan eufemisme yang mereka buat pada bulan Januari?
Lagipula, fashion adalah ibarat kaca untuk melihat apa yang terjadi di dunia dan perannya adalah untuk merespon waktu dan beradaptasi, atau mempertaruhkan relevansinya.
Koleksi yang dibuat sebelum krisis berarti karya-karya ini juga harus berubah dan penyampaiannya pun menuntut perspektif yang berbeda.
Di samping semangat optimistis ini, juga diiringi situasi pesimis yang melihat koleksi bukan sebagai karya yang trendi, tetapi kreasi dari era yang menginspirasinya.
Dalam hal ini, kecenderungan kolektif fesyen untuk melihat ke masa lalu untuk mendapatkan inspirasi berarti koleksi terakhir yang dibuat sebelum hari-hari karantina adalah ibarat kapsul waktu yang tidak disengaja – sebuah gaya yang tak terbayangkan dari masa lalu.
Alih-alih menanggapi musim yang mungkin sudah tidak ada lagi, orang dapat melihatnya sebagai perayaan pencapaian terbesar akan koleksi busana pria.
Karena topik masa depan mode masih dilingkupi susana yang agak suram, tren dari koleksi Busana Pria Musim Gugur/Musim Dingin 2020 ini akan menjadi pengingat hari-hari yang lebih baik di masa depan. Ketika waktu telah siap dan ketika jalanan kembali ramai, tren ini akan muncul dengan cara yang lebih baik dari yang dibayangkan.
Narasi mereka mungkin berubah, tetapi perannya dalam mengubah cara berpakaian pria akan berkembang selama dekade berikutnya. Bagaimanapun, mode tidak ada untuk siapa pun – dan tidak ada yang akan menghentikan jalannya dalam membuat hidup kita sedikit lebih bahagia dan penuh harapan.
–
Di bawah ini, berikut kurasi kami akan 10 Tren Blockbuster Busana Pria Musim Gugur/Musim Dingin 2020.
1. The Odyssey’s Eye
2. The Fallen Angels
3. The Salad Days
4. The Rolling Stones
5. The Rocket Man
6. The Disobedient Ties
7. The Guggenheim-Worthy
8. The Democracy of Roundness
9. The Boot Camp
10. The Return of Regency
